Pages

Subscribe:

Senin, 14 November 2011

Antara Penyanyi Solo & Penyanyi Paduan Suara

Pada dasarnya teknik bernyanyi baik bagi penyanyi solo maupun penyanyi paduan suara adalah sama. Perbedaannya justru terletak pada ekspresivitas, tugas dan tanggungjawab yang dipikulnya.

Keberhasilan seorang solois ditentukan oleh dirinya sendiri, sementara keberhasilan paduan suara ditentukan oleh penguasaan teknis, kekompakan dan kerjasama yang dibangun dalam paduan suara itu sendiri. Seorang solois melatih kualitas vokalnya sedemikian rupa untuk mampu menghasilkan suatu ekspresi vokal tunggal yang optimal tanpa direpotkan dengan kehadiran suara-suara lainnya.

Sebaliknya penyanyi paduan suara melatih kualitas vokalnya sedemikian rupa untuk mampu menghasilkan suatu perpaduan warna vokal yang menarik dengan para penyanyi lainnya dalam paduan suara tersebut.

Karena itu bukan menjadi sesuatu yang aneh apabila para penyanyi solo sulit untuk memadukan suaranya dalam sebuah paduan suara, Sebab kerja keras dan kedisiplinan yang diterapkan oleh para penyanyi solo telah menempa mereka menjadi figur yang memiliki karakteristik vokal dan sikap (attitude) yang berbeda dari kebanyakan penyanyi paduan suara.

sumber :

Agastya R. Listya (A-Z Direksi Paduan Suara)

Rabu, 09 November 2011

Cara Membuat Film Dokumenter

SENI TEATER

 
Membuat
Film Dokumenter / Film Indie

 

OLEH:

Ronaldo Rozalino S.Sn

 

KELAS XII IPA 2011

Materi Seni Teater(FILM)

 

Dalam membuat film dokumenter yang kita rekam harus berdasarakan fakta yang ada. Jadi film dokumenter adalah suata film yang mengandung fakta dan subjektivitas pembuatnya. Artinya apa yang kita rekam memang berdasarkan fakta yang ada, namun dalam penyajiannya kita juga memasukkan pemikiran-pemikiran kita.

Dalam membuat film dokumenter ada langkah-langkah dan kiat bagaimana film yang kita produksi disenangi oleh penonton dan tidak memakan biaya yang besar saat memproduksinya.. Langkah yang harus kita tempuh dalam membuat film dokumenter adalah

pertama, menentukan ide. Ide dalam membuat film dokumenter tidaklah harus pergi jauh-jauh dan memusingkan karena ide ini bisa timbul dimana saja seperti di sekeliling kita, di pinggir jalan, dan kadang ide yang kita anggap biasa ini yang menjadi sebuah ide yang menarik dan bagus diproduksi. Jadi mulailah kita untuk bepfikir supaya peka terhadap kejadian yang terjadi.

pertama, menentukan ide. Ide dalam membuat film dokumenter tidaklah harus pergi jauh-jauh dan memusingkan karena ide ini bisa timbul dimana saja seperti di sekeliling kita, di pinggir jalan, dan kadang ide yang kita anggap biasa ini yang menjadi sebuah ide yang menarik dan bagus diproduksi. Jadi mulailah kita untuk bepfikir supaya peka terhadap kejadian yang terjadi.

Ketiga, membuat treatment atau outline. Outline disebut juga script dalam bahasa teknisnya. Script adalah cerita rekaan tentang film yang kita buat. script juga suatu gambar kerja keseluruhan kita dalam memproduksi film, jadi kerja kita akan lebih terarah. Ada beberapa fungsi script.

Pertama script adalah alat struktural dan organizing yang dapat dijadikan referensi dan guide bagi semua orang yang terlibat. Jadi, dengan script kamu dapat mengkomunikasikan ide film ke seluruh crew produksi. Oleh karena itu script harus jelas dan imajinatif.

Kedua, script penting untuk kerja kameramen karena dengan membaca script kameramen akan menangkap mood peristiwa ataupun masalah teknis yang berhubungan dengan kerjanya kameramen.

Ketiga, script juga menjadi dasar kerja bagian produksi, karena dengan membaca script dapat diketahui kebutuhan dan yang kita butuhkan untuk memproduksi film.

Keempat, script juga menjadi guide bagi editor karena dengan script kita bisa memperlihatkan struktur flim kita yang kita buat. Kelima, dengan script kita akan tahu siapa saja yang akan kita wawancarai dan kita butuhkan sebagai narasumber.

Keempat, mencatat shooting. Dalam langkah keempat ini ada dua yang harus kita catat yaitu shooting list dan shooting schedule. Shooting list yaitu catatan yang berisi perkiraan apa saja gambar yang dibutuhkan untuk flim yang kita buat. jadi saat merekam kita tidak akan membuang pita kaset dengan gambar yang tidak bermanfaat untuk film kita. Sedangkan shooting schedule adalah mencatat atau merencanakan terlebih dahulu jadwal shooting yang akan kita lakukan dalam pembuatan film.

Kelima, editing script. Langkah kelima ini sangat penting dalam pembuatan film. Biasa orang menyebutnya dengan pasca produksi dan ada juga yang bilang film ini terjadinya di meja editor. Dalam melakukan pengeditan kita harus menyiapkan tiga hal adalah menbuat transkip wawancara, membuat logging gambar, dan membuat editing script. Dalam membuat transkipsi wawancara kita harus menuliskan secara mendetail dan terperinci data wawancara kita dengan subjek dengan jelas.

Membuat logging gambar ini maksudnya, membuat daftar gambar dari kaset hasil shuuting dengan detail, mencatat team code-nya serta di kaset berapa gambar itu ada. Terakhir ini merupakan tugas filmmaker yang membutuhkan kesabaran karena membuat editing scrip ini kita harus mempreview kembali hasil rekaman kita tadi ditelevisi supaya dapat melihat hasil gambar yang kita ambil tadi dengan jelas. Dengan begitu kita akan mebuat sebuah gabungan dari Outline atau cerita rekaan menjadi sebuah kenyataan yang dapat menjadi petunjuk bagi editor. source : myhobbyblogs.com

 

Example:

IDE KONSEP FILM DOKUMENTER

TEMA: BUMI BASERAH DALAM BERBAGAI SEGI KEHIDUPAN

(Karya Rani Ardina Kelas XI IPA 1 Siswa SMAN Pintar Kuansing TP 2011)

 

1.PEMERINTAHAN

-KANTOR CAMAT : SAMBUTAN CAMAT K.HILIR

-KANTOR POLISI

-KORAMIL

-PUSKESMAS

 

2.SEJARAH/BANGUNAN SEJARAH

-TUGU BASERAH

-RUMAH ADAT

-ISTANA RAJO KOTO RAJO

-KUBURAN GURU SILAT

 

3.TEMPAT WISATA

-TEPIAN LUBUAK SOBAE

-DANAU SEO SORIEK

-BENDUNGAN INDAH KOTO RAJO

 

4.PENDIDIKAN

-KANTOR CABANG PENDIDIKAN

-SEKOLAH (TK,SD,SMP,SMA)

 

5.AGAMA

-MESJID RAYA

-KUA

 

6.MATA PENCAHARIAN

-MANAKIAK

-MENCARI IKAN

-OPERASI TRANSPORTASI

-SAWAH

 

7.EKONOMI

-PASAR SABTU (PASAR BARU) DAN PASAR RABU (KOTO RAJO)

-PERBANKAN

 

8.TEMPAT-TEMPAT LAIN

-JEMBATAN

-LAPANGAN BOLA RAWANG BONTO

 

 

Guru Bidang Studi Seni Budaya SMAN Pintar Kuansing

 

Ronaldo Rozalino S.Sn

NIP.198307302011021002

Minggu, 06 November 2011

Seniman Disiplin:Idrus Tintin Terima Bintang Budaya dari Presiden

PEKANBARU(RP)- Seniman dan budayawan Riau Idrus Tintin (almarhum) dinilai berjasa pada negeri ini, terutama di bidang kebudayaan.
Usaha kerasnya selama hidup diakui dengan pemberian tanda kehormatan berupa Bintang Budaya Parama Dharma yang akan diserahkan langsung oleh Presiden RI, Selasa (8/11) di Istana Negara.
Seniman yang bergelut di bidang sastra dan teater ini meraih tanda kehormatan bersama empat tokoh lainnya antara lain alm Harijadi Soemar Djaja, Gondo Durasim, Sigit Sukasman dan Go Tik Swan (KRT Hardjonegoro).
Kelima tokoh ini menyisihkan lima tokoh lainnya seperti alm Benyamin Sueb (Benyamin S), Hasbullah Parindurie, Huriah Adam, Gedong Bagus Oka (Ni Wayan Gedong) serta Kwee Tek H.
Penerimaan tanda kehormatan ini diberitahukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktorat Jenderal Nilai Budaya Seni dan Film melalui surat Nomor 281/Srt/PJKPB/XI/2011, pada 4 November lalu.
Hal ini sesuai dengan surat Sekretaris Militer Presiden Nomor: R-1221/sesmilpres/GI 02.000/11/2011 tertanggal 3 November 2011. Pemberian penghargaan ini bersempena Hari Pahlawan, 10 November 2011.
Kabid Nilai Budaya, Bahasa dan Seni Disbudpar Riau Yoserizal Zen menyebut, pihak Budpar Riau mengusulkan pada pusat dalam tahun ini. Selain almarhum Idrus Tintin dari keluarga militer dan pahlawan Riau, dia juga pejuang kebudayaan yang tak kenal pamrih hingga akhir hayatnya.
‘’Kita terharu. Sudah banyak kita usulkan tokoh Riau, hanya satu ini yang diterima pusat,’’ ujar Yoserizal pada Riau Pos, Ahad (6/11).
Dijelaskan Yoserizal, sebelumnya Budpar Riau sudah mengirimkan banyak tokoh kebudayaan. Bahkan almarhum Yazis bin Tomel yang dianugerahi sebagai maestro tari zapin, juga tak lulus. Barulah alm Yazid diterima setelah diusulkan Tom Ibnur, tokoh tari zapin nusantara pada 2010 lalu.
Seniman yang Total dan Disiplin
Di mata orang-orang di sekelilingnya, Idrus Tintin adalah seorang seniman yang total mengabdikan hampir seluruh hidupnya untuk berkarya di bidang seni terutama teater. Ini diakui budayawan Riau yang juga sahabat Idrus semasa masih aktif berkarya, Dr (HC) Tenas Effendy.
‘’Secara umum Idrus Tintin menjadi contoh bagi seniman dan budayawan lain di Riau dari segi kegigihannya dalam berkarya. Ia memang sahabat dan seniman yang luar biasa. Hingga penghargaan ini memang patut diraihnya,’’ komentar Tenas.
Budayawan Riau Yusmar Yusuf menilai, penghargaan ini merupakan pengakuan atas tanah ini sebagai tanah dengan entitas kebudayaan yang kawi.
‘’Sungguh layak. Dia sebagai ‘tiang ruhani’ kebudayaan Melayu Riau. Dia adalah bebatuan di bawah ‘permukaan bumi’ kebudayaan Riau, tempat bersarang dan sembunyi mineral kebudayaan. Terutama sastra tulis dan lisan yang ranggi dan piawai,’’ ujarnya.
Sementara budayawan Riau Al Azhar menyebutkan, Bintang Budaya yang diberikan pada Idrus Tintin, yang semasa hidup digelar ‘’Burung Waktu’’ itu adalah yang pertama kalinya terjadi dalam dunia kesenian dan kebudayaan Riau modern.
Bagi seniman dan budayawan Riau, penghargaan ini mestinya bisa meningkatkan kepercayaan diri dan semangat untuk terus mencipta, meski ekspresi-ekspresi budaya di negeri ini belum dapat penghargaan dan reward (hadiah) yang memadai.
‘’Pemerintah dan masyarakat di negeri ini masih memandang seniman sebagai profesi pinggiran, dan ekspresi-ekspresi budaya yang ada tetap terpencil atau dipencilkan,’’ ujarnya.
Al Azhar menyayangkan skema beasiswa untuk seniman selama ini, yang seharusnya terbuka juga untuk seniman yang ingin meningkatkan kualitas kreatifnya melalui kegiatan-kegiatan magang, lokakarya, dan riset penciptaan, baik di Riau maupun di luar Riau.
‘’Ingat, peradaban berkembang bukan oleh aktivitas politik praktis yang dikendalikan oleh syahwat ingin berkuasa, seperti fenomena sekarang ini. Peradaban berkembang oleh dahaga bangsa akan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,’’ tegasnya.
Di luar itu, lanjut budayawan yang pernah meraih Anugerah Sagang ini, Bintang Budaya jelas merupakan hal yang patut disyukuri dan diterima dengan rasa bangga oleh pihak keluarga Idrus Tintin dan masyarakat Riau.
Diceritakannya, hari-hari yang dijalani almarhum semasa beliau hidup adalah hari-hari yang mungkin ‘aneh’ bagi kebanyakan orang. Penghargaan ini adalah bukti yang lebih nyata bahwa Idrus Tintin membuat pilihan yang benar, yaitu istiqamah dengan kata hati dan geliat kesenimanannya ‘yang aneh’ itu.
‘’Sebagai ‘anak kandung’ dari kesenimanan Idrus Tintin, saya dapat membayangkan beliau, dari tempatnya di alam sana, terkekeh-kekeh melihat semua putra-putrinya terharu atas penghargaan ini. Lalu ia akan meminta isterinya, yang juga sudah di alam sana, untuk menyanyikan sebuah lagu Ismail Marzuki, ‘’Bung, di Mana Kini Berada’’, dan menyuruh saya membaca sebuah puisinya, ‘’Kalau Bukan Kalau’’, yang diakhiri dengan seruan: Horeeeee!,’’ tutur Al Azhar.
Menurut salah seorang anaknya, Godam Tintin, bisa dikatakan, hidup sang ayah sepenuhnya untuk teater dan seni.
‘’Itu setiap hari. Saya salut padanya bahwa setiap ia berkarya tidak pernah memikirkan untung rugi, tidak pernah memikirkan apakah diperhatikan orang atau tidak,’’ kata Godam didampingi adiknya Multi Tintin, Ahad (6/11) malam.
Diceritakan Godam, beliau sangat serius bila menggeluti sesuatu, apalagi hal itu adalah sebuah kewajiban. Idrus juga terkenal disiplin, baik dalam berkarya maupun mendidik anak-anaknya.
‘’Dia sangat disiplin, kalau saya ini dulu pukul 7 pagi belum pergi sekolah, pasti ia sangat marah. Ia belum akan berhenti marah sebelum saya berangkat ke sekolah. Walau begitu almarhum juga suka berkelakar dengan kami,’’ kenang Godam kini sedang di Jakarta.
Idrus Tintin memang dikenal sebagai seniman ulet, sampai-sampai jiwa seninya itu terlihat jelas di kehidupan sehari-harinya. Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Azaly Djohan mengakui hal ini.
Menurutnya, Idrus adalah seorang seniman yang sangat peka terhadap lingkungan sosial dan terkenal gigih dalam berkarya.
‘’Beliau selalu menunjukkan suatu hal yang tidak disukai dengan seni. Seperti dulu saya masih ingat ketika beliau tidak suka dengan tidak adanya ketegasan pemerintah di Riau ini. Waktu itu di kantor Gunernur, dibawanya beberapa pemain kompang, lalu di tengah-tengah itu dia pun bersajak mengkritik pemerintah,’’ cerita Azaly.
Azaly menyebutkan, Idrus adalah seorang pribadi yang unik dan selalu mengekspresikan diri dengan hal-hal yang terkadang lucu namun bermakna dalam.
‘’Beliau sangat gigih dalam berkarya, tanpa pamrih dan tidak suka meminta-minta. Maka kami yang berada di LAM Riau merasa senang dengan penghargaan yang beliau raih. Itu memang pantas,’’ tutur Azaly.(fed/*7).Source:www.riaupos.co.id

Jumat, 04 November 2011

Juara Mid Semester siswa SMAN Pintar TP 2011

Sang Juara  di SMAN Pintar Kuansing

Dok Photo: Ronaldo Rozalino S.Sn

Juara Mid Semester siswa SMAN Pintar TP 2011

Sang Juara Mid Semester TP 2011 di SMAN Pintar Kuansing. SMAN Pintar Sebagai sekolah yang unggul dan favorit di Kabupaten Kuansing, SMA, telah meluluskan dua generasi yang hampir 90 persen diterima di perguruan tinggi negeri dan favorit Indonesia. Namun dari itu untuk memotivasi dan meningkatkan kualitas siswa SMAN Pintar, Sabtu 29 Oktober 2011 diadakannya pemberian nilai rapor mid semester kelas X, XI IPA dan XII IPA. Sebagai tolok ukur nilai siswa menjelang ujian semester genap atau akhir. Hal ini disampaikan Ronaldo Rozalino S.Sn Humas SMAN Pintar Kuansing.

H.Zulhefis S.Pd MM Kepala SMAN Pintar didampingi Ronaldo Rozalino S.Sn Humas SMAN Pintar menyampaikan nilai Mid semester ini adalah nilai asli yang didapat oleh siswa tanpa ada nilai ujian harian, nilai tugas dan lainnya, Ini benar nilai Mid semester saja. Adapun nilai yang didapat siswa sebagai koreksi diri dan cambuk untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai nya pada ujian semester yang akan dilaksanakan beberapa bulan lagi. Karena mempertahankan akan lebih sulit dari pada mencapainya ungkapnya di saat memberikan sambutan kepada Civitas SMAN Pintar.

Ronaldo Rozalino S.Sn menyampaikan untuk Kelas X1 Juara 1 diraih oleh Nesta Netri dengan Rata rata 88.53 dari kecamatan Kuantan Tengah, Juara 2 diraih oleh Elsa Tubela dengan Rata-rata 88.27 dari kecamatan Kuantan Mudik, Juara 3 diraih oleh Ayu Anggraini dengan rata 85.80 dari kecamatan Singingi Hilir. Untuk kelas X2 Juara 1 diraih oleh Marni Swasti dengan rata-rata 87.53 dari kecamatan Pangean, Juara 2 diraih oleh Nurfitria Sari dengan rata-rata 83.67 dari kecamatan Kuantan Tengah, Juara 3 diraih oleh R.Iska Meli Putri dengan rata-rata 82.87 dari kecamatan Kuantan Tengah. Selanjutnya untuk kelas XI IPA 1, Juara 1 diraih oleh Sari Wahyu dengan rata-rata 81.42 dari kecamatan Kuantan Mudik, Juara 2 diraih oleh Apriwandi dengan rata-rata 80.92 dari kecamatan Pangean, Juara 3 diraih oleh Fira Seprianti dengan rata-rata 77.50 dari kecamatan Gunung Toar. Lalu untuk Kelas XI IPA 2, Juara 1 diraih oleh Fatiyah Zulfani dengan rata-rata 86.8 dari kecamatan Kuantan Tengah, Juara 2 diraih oleh Dekris Pratama dengan rata-rata 79.6 dari kecamatan Kuantan Hilir, Juara 3 diraih oleh Shela Aprilia dengan rata-rata 79.5 dari kecamatan Pangean.

Lalu untuk Kelas XII IPA Ronaldo Rozalino S.Sn menyampaikan Kelas XII IPA 1 untuk juara 1 diraih oleh Jessi Latni Gusniarta dengan rata-rata 89.42 dari kecamatan Kuantan Tengah, Juara 2 diraih oleh Wulandari dengan rata-rata 87.83 dari kecamatan Kuantan Hilir, Juara 3 diraih oleh Weli Indah Sari dengan rata-rata 83.83 dari kecamatan Cerenti. Selanjutnya kelas XII IPA 2 , Juara 1 diraih oleh Elfira Rahmawati dari kecamatan Kuantan, Juara 2 diraih oleh Rika Andeska dengan rata-rata 82.20 dari kecamatan Kuantan Hilir, Juara 3 diraih oleh Yola Silvia dengan rata-rata 82.24 dari kecamatan Hulu Kuantan. Setiap guru di SMAN Pintar memberikan KKM yang cukup tinggi yaitu 75 seperti pada bidang studi Matematika dan bidang studi lainnya.

Dilihat dari rata-rata nilai mid semester siswa SMAN Pintar, Juara Umum 1 diraih oleh Jessi Latni Gusniarta kelas XII IPA 1 dari Kecamatan Kuantan Tengah, Juara Umum 2 diraih oleh Nesta Netri kelas X1 dari Kecamatan Kuantan Tengah, Juara Umum 3 Elsa Tubela kelas X 1 dari Kecamatan Kuantan Mudik. Kecamatan Kuantan Tengah masih dalam posisi juara Umum karena Siswa SMAN Pintar diwakili dari tiap-tiap kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi. Usai pengumuman Juara SMAN Pintar dilanjutkan dengan pemberian selamat bagi sang Juara SMAN Pintar selamat Buat Sang Juara SMAN Pintar, semoga dengan prestasi yang diraihnya memberikan kebaikan dan keberkahannya dan sekitarnya. Ungkap Ronaldo Rozalino S.Sn di akhir kegiatan pembagian Rapor mid semester.

Senin, 31 Oktober 2011

Foto Pakaian Adat Kuantan Singingi

Foto Pakaian Adat Kuantan Singingi

Foto Pakaian Adat Kuantan Singingi ini adalah foto yang terlupa dalam postingan saya tentang Foto Pakaian Adat Melayu Riau yang didalamnmya dimuat foto-foto Foto Pakaian Adat Tradisional Melayu Kabupaten Bengkalis Riau. Gambar, Foto Pakaian Adat Tradisional Melayu Tanjung Pinang Kepulauan Riau. Foto, Gambar Pakaian Adat Tradisional Melayu Batam Kepulauan Riau. Gambar, Foto Pakaian Adat, Tradisional Indragiri Riau. Gambar, Foto Pakaian Adat Tradisional Melayu Siak Riau. Gambar, Foto Pakaian Adat Tradisional Melayu Tanjung Pinang Kepulauan Riau.

Foto Pakaian Adat Kuantan Singingi

Anehnya waktu itu Foto Pakaian Adat Kuantan Singingi terlupa atau diliupakan, hehehe. Sebelumnya minta maaf sama sang empunya foto, katanya ini fotojenik banget. Hmm.. karena saya ga bisa edit-edit foto saya publis juga deh. Untuk mengurangi rasa berdosa saya nama sang empunya foto tidak saya sebutkan. Biarlah pengunjung blog All About Pekanbaru Riau ini yang mencari tau. Kalau gitu saya kabur dulu yah.. Ntar yang punya fotojenik datang. Hehehe..
Untuk melihat foto-foto lainnya silakan lihat postingan ini --> Foto Pakaian Adat Melayu Riau

Article By : Datuk Bertuah

Minggu, 30 Oktober 2011

Daftar Objek Wisata Kuansing

Daftar Objek Wisata Kuansing

Pacu jalur>>Jalur adalah sampan berukuran panjang (Long Boat Race) 25-40 M, proses pembuatan Jalur ini dimulai dari musyawarah dan mufakat masyarkat untuk mencari kayu ke hutan. Penebangan kayu harus yang memenuhi persyaratan, baik besar kayu, panjang kayu, umur kayu, dan bahkan dinilai dari marwah kayu itu sendiri yang berada disekitar hutan. Setelah penebangan kayu dilaksanakan, kayu dibentuk setengah jadi dan selanjutnya diangkut kedesa dan dilanjutkan setelah sesampainya di desa dan siap untuk dilayur (diasapi).
Dalam proses pengasapan jalur tadi, masyarakat yang punya hajatan disuguhkan makanan khas Kuantan Singingi dan diselingi dengan kegiatan kesenian tradisonal. Pacu jalur merupakan pesta Budaya Rakyat yang dilaksanakan tanggal 21-24 Agustus setip tahunnya. Pesta budaya rakyat ini telah menjadi Event Nasional dan diikuti oleh Kabupaten-Kota se-Propinsi Riau, Propinsi tetangga, bahkan diikuti oleh negara jiran Malaysia, Brunei dan Singafore. Antusias pengunjung sangat tinggi untuk menyaksikan Pacu Jalur, apalagi kalau ada yang diunggulkan. Disamping nilai budaya yang sangat unik, baik entuk Jalur, cara memacukan mempunyai makna dan harus didukung stamina yang prima. Cerita lebih lanjut tentang Pacu Jalur bisa anda baca di Pacu Jalur Kuantan Singingi
perahu+baganduangPerahu Baganduang
Ditepian Pasar Lubuk Jambi dilaksanakan lomba Perahu Baganduang dan prosesi Manjopuik Limau, acara ini dilaksanakan minggu pertama selepas hari raya Idul Fitri (tanggal 8 Syawal). Manjopuik Limau adalah prosesi setelah kegiatan mengadakan kegiatan Batobo ke sawah antara pemuda dan pemudi yang menaruh kasih saying diperantara oleh orang ke tiga yang disebut Titian Sosok. Cerita lebih lanjut tentang bisa anda baca postingan ini Perahu Baganduang
Air Terjun Guruh Gemurai
Objek wisata Air Terjun Guruh Gemurai berjarak 23 KM dari pusat Kota Teluk Kuantan. Indahnya air terjun ini memeberikan kenyamanan dan ketenangan tersendiri bagi pengunjung. Nama Guruh Gemurai diambil dari bahasa daerah setempat, dimana Guruh berarti Gemuruh (bunyi air terjun dimaksud), sedangkan Gemurai adalah percikan air yang berserakan. Jadi air terjun Guruh Gemurai berarti air terjun yang bunyi percikannya (curahannya) bergemuruh. Anda berada di Ibukota Kabupaten Kuantan Singingi yakni Teluk Kuantan dengan bus menuju arah Kiliran Jao Sumbar akan melalui Kota Lubuk Jambi, Ibukota Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, namun sebelumnya yakni 3 Km sebelum Lubuk Jambi (19 Km) dari Teluk Kuantan, anda dapat menikmati keindahan Danau “Kebun Nopi” tidak ada duanya di Kuantan Singingi. Anda berada di Lubuk Jambi Ibukota Kecamatan Kuantan Mudik masih Kabupaten Kuantan Singingi, 3 Km arah Kiliran Jao Sumbar, anda memulai perjalanan yang mendaki sesekali melalui jalan yang berbelok-belok dengan panorama alam yang terkenal bagian dari Bukit Barisan, sampailah anda ditengah-tengah pendakian yang berbukit-bukit and lurah, disanalah terdapat air terjun Guruh Gemurai, tepatnya di desa Kasang. Cerita lebih lanjut dan foto-fotonya bisa anda lihat postingan ini Air Terjun Guruh Gemurai
Air Terjun Tujuh Tingkat
Objek wisata ini, air yang terjun dari tingkat pertama ketingkat berikutnya kita seakan melihat kristal yang berjatuhan. Air terjun tujuh tingkat ini berada dalam Hutan alami yang belum terjamah oleh tangan manusia. Untuk menuju objek wisata ini kita menempuh perjalanan 35 KM dari pusat Kota Teluk Kuantan dan dilanjutkan dari Pasar Tradisional Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan. Dari sini kita melanjutkan dengan menggunakan pompong atau speed boat selama limabelas menit. Disepanjang aliran sungai lita dihibur dengan kicauan burung dan suara binatang (ungko) hutan yang bergelantungan di sepanjang sungai kuantan.
Sumber Air Panas Alam
Kemudian potensi lain adalah Sumber Air Panas Alami yang terletak di Sungai Pinang, Kecamatan Hulu Kuantan. Konon air panas yang mengandung belerang ini mampu mengobati penyakit kulit dan penykit laainnya. Menurut penduduk setempat Air Panas ini akan lebih panas pada hari Selasa dan Sabtu. Objek Wisata Air Panas Alam ini berjarak 33 Km dari Teluk Kuantan. Dari Teluk Kuantan arah Kiliran Jao yakni 500 M sebelum sampai di Kota Lubuk Jambi, anda akan menjumpai simpang jalan ke arah kanan dan terus melanjutkan perjalanan 11 Km akan sampai ke satu tempat bersejarah yang konon sejak nenek moyang sudah dikunjungi beramai-ramai oleh masyarakat dalam dan luar Kuantan Singingi untuk berobat penyakit kulit, reumatik dan lain-lain. Itulah ‘Air Panas Alam’ yang keluar dari perut bumi atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Dari persimpangan jalan anda melalui beberapa desa yakni Pulau Binjai, Pabaun, Siak dan sampailah ke lokasi dimaksud.
Air Terjun Pati Soni
Objek wisata Air terjun pati Soni ini terletak di Desa Cengar, Kecamatan Kuantan Mudik. Untuk sampai ke Objek wisata ini kita menemuh jarak 34 Km dari pusat Kota Teluk Kuantan.
Pangkalan Indarung
Menagkap Ikan larangan di Desa Pangkalan Indarung, Kecamatan Singingi. Merupakan tradisi masyarakat setempat. Biasanya dilakukan pada bulan desember pada setiap tahunnya. Pemerintah Desa dengan masyarakat setempat membuat sebuah peraturan bagi warganya, bahwa barang siapa yang menagkap ikan diluar musim panen maka mereka yang melanggar akan dikenakan hukumn atau sangsi.
Danau Masjid Koto Kari
Keindahan alam di Danau Masjid Koto Kari sangat mempesona, apalagi kalau dikunjungi saat matahari hampir tenggelam. Jarak dari pusat kota teluk kuantan tiga kilometer dan melintasi jalan utama ke Sumatra barat. Dari Teluk Kuantan dapat ditempuh dengan bus menuju ke barat ke arah jalan Lubuk Jambi Kiliran Jao, dengan hitungan menit saja sampailah kita di simpang, belok ke kiri jalan ke ‘Danau Mesjid’ sejauh 300 M dari simpang jalan raya. Disana anda dapat menikmati keindahan Danau Mesjid dengan sampan dayung serta fasilitas lainnya.
Rawang Udang
Danau Rawang Udang berlokasi di desa Talontam Benai, Kecamatan Benai. Objek wisata ini berjarak 13 KM dari pusat kota teluk kuantan. Objek wisata Danau rawang Udang ini dikelola pihak swasta yang telah dilengkapi berbagai fasilitas seperti kereta dayung. Restoran, oven stage, Mushola, wc, dan asilitas lainnya. Anda ingin melihat fotonya silakan klik ini
Logas
Logas terletak antara Pekanbaru dan Teluk Kuantan, sekitar 40 km dari Teluk Kuantan menuju Pekanbaru. ada tempat yang disebut Logas. Sebagian besar masyarakat di sini bekerja sebagai emas miners. Nama logas tidak hanya dikenal sebagai tambang emas, tetapi juga terkenal dengan kerja paksa selama masa penjajahan Jepang. Logas yang penuh dengan batu batu dataran rendah yang menyimpan potensi emas nya. Di antara bukit-bukit batu, Batang Singingi aliran sungai mengalir dengan jelas air yang memberikan tambahan nilai panorama alam yang indah.
Wisata desa Koto sentajo
Desa Wisata Koto Sentajo terletak 5 Km dari Teluk Kuantan Ibukota Kabupaten Kuantan Singingi, untuk mencapainya bisa menggunakan bus menuju ke timur yakni arah ke Rengat ibukota Kabupaten Indragiri Hulu sejauh 5 Km sampailah di desa Koto Sentajo yang ditetapkan sebagai ‘Desa Wisata’. Di desa ini dapat kita saksikan peninggalan sejarah atau adat nenek moyang berupa rumah adat dengan bagunan asli dengan motif khusus. Masyarakat di desa tersebut masih kental dengan adat kebiasaan yang diterima dari nenek moyang leluhurnya. Walaupun kehidupan masyarakat sudah jauh meninggalkan kebiasaan lama itu, namun ada hal-hal tertentu yang tidak mau ditinggalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Di belakang desa wisata ini masih terdapat hutan yang asli, yang sampai sekarang masih dilarang untuk merusaknya, dan ini telah ditetapkan sebagai hutan lindung seluas 5000 Ha.

Article By : Datuk Bertuah

Humor Dalam Pantun Melayu Kuantan Singingi

Humor Dalam Pantun Melayu Kuantan Singingi

Humor Dalam Pantun Melayu Kuantan Singingi

Pantun memang bisa masuk kedalam segala lini kehidupan, seperti yang saya ceritakan dalam tulisan Mengenal Tuah Pantun Melayu. Pantun dalam segala aspek kehidupan itu juga termasuk Humor dalam Pantun Melayu atau sering dikenal dikalangan Orang Melayu yaitu Pantun Kelakar. Namun Pantun Melayu Sebagai Karya Sastra Klasik itu telah mulai pudar dikalangan anak muda Melayu, Khususnya di Riau, kita sudah jarang melihat karya-karya sastra yang memuat pantun-pantun kelakar atau cerita-cerita lucu.

Sebagian besar karya sastra yang lahir dari sastrawan-sastrawan Riau, baik itu berbentuk puisi, prosa, maupun drama cenderung berisi kepedihan-kepedihan yang jauh dari unsur lucu. Bisa jadi hal tersebut diakibatkan situasi dan kondisi kehidupan masyarakat Riau, yang sering tercermin dalam karya sastra, yang tidak menggembirakan. Menjadi korban ketidakadilan pemerintah pusat dan berbagai persoalan di daerah yang juga sangat memusingkan dan memprihatinkan, tidak habis-habisnya memunculkan karya-karya luka.

Padahal menurut Hasan Junus, sebuah penelitian asing pada abad ke-18 menyebutkan bahwa salah satu ciri orang Melayu adalah periang dan suka melucu (Berdaulat, Juli-September 2000, hal. 7). Tradisi ini sebenarnya sudah pula diteruskan oleh M. Kasim dan Soeman Hs. melalui karya-karya prosa mereka. Seharusnyalah dengan keadaan yang demikian, di Riau lahir karya-karya yang humoris, yang bahkan sanggup menertawakan kepedihan dan luka yang dialami.

Walaupun karya sastra di Riau dewasa ini tidak banyak yang bersifat lucu, tetapi karya-karya sastra lama Melayu Riau ternyata cukup banyak memiliki unsur-unsur humor. Beberapa yang patut dicatat, seperti cerita Pak Belalang, Yong Dolah, Pak Pandir, dan sebagainya.

Di Rantau Kuantan, yaitu daerah yang sekarang termasuk ke dalam kabupaten Kuantan Singingi, dikenal karya, seperti randai yang kental unsur humornya. Demikian pula dengan pantun yang sampai sekarang masih hidup di dalam masyarakat. Beberapa pantun, terutama yang bersifat sosial budaya kerap memuat unsur humor dan beberapa di antaranya akan dibahas dalam tulisan ini

Ditutuah buluah botuang badotak-dotak
Ayam bakukuak di bawah dapuar
Sangek baruantuang urang pokak
Mariam babunyi enyo tatiduar
(ditebang buluh betung berdetak-detak
ayam berkokok di bawah dapur
sangat beruntung orang pekak
meriam berbunyi dia tertidur)

Pantun di atas memang tidak serta merta membuat orang yang mendengarnya tertawa terbahak, yang ada barangkali hanya tersenyum simpul. Akan tetapi, sebuah sastra lucu memang tidak harus membuat orang tertawa terbahak-bahak (Berdaulat, Juli—September 2002). Hal ini berbeda dengan cerita lucu yang hanya mementingkan kejenakaan semata. Sastra lucu atau sastra yang mengandung humor, selain membuat orang tertawa atau tersenyum, haruslah pula mengandung pesan-pesan yang berguna bagi yang membaca atau mendengarnya, seperti yang dikatakan Hasan Junus dan Sapardi Djoko Damono. Pendapat senada diungkapkan pula oleh Mahmud dkk. (1994:3) di dalam penelitiannya Humor di dalam Sastra Klasik Sulawesi Selatan bahwa suatu gejala humor yang bagus, selain harus dibawakan dengan lucu, harus pula membawa suatu pesan.

Sepintas lalu pantun tersebut menertawakan dan menyindir kemalangan orang-orang cacat. Menurut teori humor superioritas, yang dikembangkan oleh Dunlup (1925) Leacock (1935) Rapp (1947) (Goldstein dan McGhee via Yunus dkk., 1997:7), humor memang dapat terjadi karena adanya “kelebihan” atau keunggulan atas orang atau pihak lain. Kegembiraan akan timbul bila seseorang membandingkan dirinya dengan orang yang lebih tidak menguntungkan posisinya, misalnya karena lebih bodoh, jelek, lemah, dan sebagainya. Suhardi via Yunus dkk. (1997:2) di dalam bukunya Jenis dan Fungsi Humor dalam Masyarakat Aceh, menganggap humor itu merupakan tingkah laku yang “agresif”; dalam humor pasti ada yang “dikorbankan” (diejek, direndahkan, atau dihina).

Di dalam pantun di atas, kemalangan orang-orang cacat tersebut memang dapat mengundang kelucuan bagi yang mengucapkan dan mendengarkannya, kecuali yang disindir, tentu saja. Akan tetapi, apabila diperhatikan lebih jauh, pantun tersebut tidak hanya sekadar mengundang kelucuan dan tawa saja. Pantun-pantun tersebut menyampaikan pesan yang mendalam bahwa keadaan yang cacat sekalipun patut disyukuri karena dengan kecacatannya tersebut ada manfaat atau kelebihan yang mereka punyai yang tidak dipunyai oleh orang yang sempurna secara fisik. Pada pantun di atas disebutkan bahwa orang yang pekak (tunarungu) dapat beristirahat (tidur) dengan tenang tanpa harus terganggu oleh suara-suara bising yang berada di sekitarnya, bahkan bila suara yang bising itu adalah meriam yang tentu sangat keras suaranya.
Perhatikan pula pantun berikut.

Buluah botuang ditobang rato
Banyak tacampak dalam ayiar
Sangek baruantuang urang buto
Indak nampak urang mancibiar
(buluh betung ditebang rata
banyak tercampak dalam air
sangat beruntung orang buta
tidak nampak orang mencibir)

Pada pantun ini, humor dibangun masih dengan memanfaatkan kesuperioritasan si pembuat/pengucap pantun dari orang-orang cacat. Akan tetapi, lagi-lagi kecacatan, dalam hal ini kebutaan, dianggap sesuatu yang patut pula disyukuri karena mereka tidak tahu ketika mereka dicibir oleh orang lain. Ketidaktahuan ini justru berakibat baik karena membuat hubungan antara si pencibir dan orang yang dicibir menjadi tidak terganggu atau lebih buruk.

elok tumbuahnyo asam balimbiang
tumbuahnyo dokek batang mangga
sungguah elok babapak sumbiang
kalau bongi golak juo
(elok tumbuhnya asam belimbing
tumbuhnya dekat batang mangga
sungguh elok berbapak sumbing
kalau marah gelak juga)

Mempunyai orang tua (bapak) yang cacat, sumbing misalnya, tentulah bukan hal yang menggembirakan atau membanggakan, bahkan keadaan yang demikian dapat menjadi bahan cemoohan dan gurauan bagi orang lain. Kesan itu pula yang mula-mula tampak pada pantun ini sehingga orang yang dijadikan gurauan atau orang yang punya orang tua dengan kondisi yang demikian di dalam pantun ini dapat saja tersinggung. Akan tetapi, ada hal yang dianggap menguntungkan dari kondisi bapak yang sumbing bagi si anak, yaitu wajah bapak dianggap tidak akan pernah terlihat marah atau bengis dan selalu tertawa.

Masih mengenai orang yang tidak sempurna secara fisik, pantun selanjutnya berbicara mengenai orang yang mempunyai kaki yang pendek atau lebih dikenal dengan istilah cebol. Kondisi tubuh yang cebol memang menyulitkan, terutama untuk melakukan beberapa pekerjaan yang menghendaki tubuh yang tinggi, seperti mengambil barang yang terletak di atas lemari, memperbaiki atap dan sebagainya. Keadaan ini diperburuk pula oleh anggapan orang yang berlaku umum, yaitu bahwa tinggi merupakan salah satu syarat bagi suatu “kesempurnaan” fisik. Akan tetapi, di dalam pantun ini orang yang mempunyai kaki pendek dianggap mempunyai keuntungan dapat menyuruk di bawah dada. Menyuruk di bawah dada sendiri dapat menimbulkan senyum karena asosiasi yang kemudian muncul di pikiran pendengar atau pembaca, asosiasi yang menjurus pada hal yang bersifat sedikit porno. Pengungkapan kepornoan tersebut memang tidak dibuat secara langsung berhubungan dengan hal-hal yang tabu, namun humor ini yang diungkapkan melalui pantun berikut, dapat dianggap mengikuti teori tabu atau teori kelepasan.

burung puyuah bakaki pendek
copek manyuruak di bawa lado
sangek baruntuang bakaki pendek
dapek manyuruak di bawa dado
(burung puyuh berkaki pendek
cepat menyuruk di bawah lada (=cabe)
sangat beruntung berkaki pendek
dapat menyuruk di bawah dada)

Sedikit berbeda dengan pantun-pantun sebelumnya, pantun di bawah ini, unsur humor dibuat dengan ketidaklogisan perbuatan yang dilakukan oleh tokoh yang ada di dalam pantun. Perbuatan memberi makan ke dalam sangkar yang burung di dalamnya sudah mati, tentu saja menimbulkan kelucuan, sebab hal tersebut merupakan perbuatan yang tidak masuk akal dan sia-sia. Akan tetapi, pantun tersebut tidak hanya menimbulkan kelucuan saja. Ada pesan luhur yang ingin disampaikan. Mengartikan makna pantun di atas tidak bisa secara harfiah. Artinya, yang dimaksud di dalam pantun tersebut bukanlah pemberian makan pada sangkar yang kosong. Pantun tersebut lebih pada kiasan mengenai orang yang kehilangan istri, yang karena kecintaan dan kesetiaannya pada sang istri membuat sang suami tetap selalu mengingatnya, walaupun sudah meninggal sekian lama.

La tigo bulan kami kamari
Elok la makan baduo-duo
La tigo bulan burung den mati
Sangkar den bori makan juo
(Sudah tiga bulan kami ke mari
Eloklah makan berdua-dua
Sudah tiga bulan burung saya mati
Sangkar diberi makan jua)

Humor memang tidak hanya berfungsi sebagai pemancing tawa dan senyum atau penghibur hati belaka. Dibalik perilaku humor yang terkadang sadis, seperti tampak pada beberapa pantun di atas, terkandung saran dan pesan untuk melihat segala kekurangan yang ada dengan sikap positif. Dengan demikian, akan muncul rasa syukur kepada Allah terhadap apa pun yang ditimpakan-Nya pada kita.

(Ditulis Oleh Yulita Fitriana dan pernah dimuat di Majalah Sagang)
Trackback: International World Music Festival 2010
Article By : Datuk Bertuah